Kekerasan seksual merupakan salah satu kejahatan yang masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Setiap tahunnya, ribuan kasus kekerasan seksual dilaporkan ke pihak berwajib, namun masih banyak kasus yang tidak terungkap dan korban yang tidak mendapatkan keadilan. Hal ini menjadi perhatian serius bagi pemerintah dan masyarakat Indonesia.
Tantangan pertama dalam penanganan kejahatan kekerasan seksual di Indonesia adalah minimnya kesadaran dan pemahaman masyarakat mengenai masalah ini. Menurut Dr. Rita Suri, seorang psikolog klinis, “Banyak orang masih menganggap kekerasan seksual sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan, sehingga korban seringkali merasa malu dan takut untuk melaporkan kejadian yang menimpa mereka.” Hal ini membuat penanganan kasus kekerasan seksual menjadi sulit dilakukan.
Tantangan kedua adalah kurangnya dukungan dan perlindungan bagi korban kekerasan seksual. Menurut data Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (Komnas Perempuan), hanya sekitar 30% korban kekerasan seksual yang melaporkan kasusnya ke pihak berwajib. Hal ini disebabkan oleh minimnya perlindungan dan dukungan yang diberikan kepada korban, baik dari pihak keluarga maupun lembaga penegak hukum.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, diperlukan solusi yang komprehensif dan berkelanjutan. Menurut Prof. Dr. Harkristuti Harkrisnowo, seorang pakar hukum pidana, “Penting bagi pemerintah dan masyarakat untuk bekerja sama dalam meningkatkan kesadaran akan masalah kekerasan seksual dan memberikan perlindungan serta dukungan yang cukup bagi korban.” Selain itu, perlu adanya penegakan hukum yang tegas terhadap pelaku kekerasan seksual agar dapat memberikan efek jera dan mencegah terulangnya kasus serupa di masa depan.
Dalam upaya penanganan kejahatan kekerasan seksual, kolaborasi antara pemerintah, lembaga non-profit, dan masyarakat sangat diperlukan. Seperti yang diungkapkan oleh Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, I Gusti Ayu Bintang Darmawati, “Kita harus bersatu dalam melawan kekerasan seksual dan memberikan perlindungan yang layak bagi korban. Tantangan ini memang besar, namun dengan dukungan dan kerja sama semua pihak, kita dapat mengatasi masalah ini secara bersama-sama.”